Sabtu, 05 Oktober 2013

All I need is an ear who really wants to hear my stories

Kenapa Tuhan menciptakan dua mata dan satu mulut?

Karena ia ingin kita lebih banyak melihat dan membaca dibandingkan berbicara

Kenapa Tuhan menciptakan dua telinga dan mulut hanya satu?

Itu tandanya kita harus lebih banyak mendengar dari pada berbicara

Mungkin pertanyaan itu terdengar aneh atau malah biasa, tapi makna dibalik pertanyaan itu ternyata 'dalam' , bukan sekedar kata-kata puitis yang terkesan sok bijak.

Pernahkah kalian menemui seorang atau sekelompok orang yang sangat suka berbicara mengenai dirinya sendiri?
Yang keluar dari mulut mereka adalah curahan hati mereka dari A sampai Z tentang apa yang mereka alami,lakukan atau pikirkan. Beruntung, Tuhan menciptakan dua jenis manusia, sang pembicara dan sang pendengar.

Yang banyak ku alami adalah yang kedua.
Bagaimana rasanya?
Menyenangkan! Bisa mendapatkan informasi secara gratis, menilai orang tanpa membuat orang yang sedang bicara merasa 'diselidiki', dan bisa menjadi tempat sampah bagi segudang curhatan ataupun keluh kesah teman-teman.

Semakin lama menjadi seorang 'listener' , aku semakin  paham bagaimana egoisnya seseorang ingin didengar, ingin diperhatikan, ingin mendapatkan 'feedback' atas apa yang mereka katakan. Tak bisa dihindari, sang pendengar pun memiliki keinginan yang sama. Ia juga ingin didengar, diperhatikan, dan di tanggapi saat mereka berbicara. Sayangnya, 'listener' yang terlalu sering mendengar pun banyak kehilangan kesempatan untuk 'speak up'. Karena lebih terlatih untuk mendengar, saat berbicara mereka akan tampak agak 'gagap' atau bahkan 'serakah' untuk berbicara. Di sisi lain, sang pembicara tidak biasa menjadi seorang pendengar. Untuk mengganti fokus dari 'diri mereka sendiri' ke 'diri orang lain' mungkin terasa agak sulit. Saat sang pendengar mulai bicara, sang pembicara seolah tidak tahan untuk tidak berbicara sampai cerita sang pendengar selesai. Padahal sang pendengar hanya ingin bercerita, berbicara, dan didengar...

0 komentar:

Posting Komentar