Selasa, 17 Desember 2013

Pelajaran dari Huruf ke Tiga

A B C...
Huruf ke tiga ini tak akan pernah menjadi begitu berarti seperti hari ini.
Sejak beberapa minggu yang lalu hingga hari ini, ia sukses menambah berat beban yang menggelayuti pundakku.
Begitu buruk kah? pikirku.
Ya, aku memang tidak memberikan segenap usahaku di masa itu.
Tapi, sebegitu buruk kah?

C
Aku menjiplak, aku meniru, ujarnya.
Aku membela.
Ia tak terima.
Tetap meniru, tetap tak dapat diterima.
Hilang kata.
Mulutku tak lagi membuka, tak lagi berkoar.
Raut kecewa bercampur kesal ku tergambar jelas.

Tak mampu diperbaiki saat ini. Maaf.
Sayang, tulusnya tak mampu ku rasa.
Salah ku? salah nya?
Mungkin salahku.
Tapi, tak adakah sedikit empati ?
Aku telah berusaha. Aku telah berkorban.
Batinku membela.

Sembunyi. Aku tak bisa sembunyi.
Basah. Pipiku basah.

Kecewa hampir hilang lenyap, namun kesal itu masih ada.
Itu hanya sebuah huruf? kenapa begitu kecewa? kenapa begitu terluka karenanya?
Definisiku bukan huruf.
Bukan pula angka.
Aku adalah makna yang ku tebar bagi alam semesta.





0 komentar:

Posting Komentar